Panpel Pertandingan Porprov X Tak Berjalan Sempurna, Medali Cabor Muathay Terancam Dibatalkan

berita

Kuansing-Sepekan sudah Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Riau, di Kabupaten Kuansing. Banyak kekurangan-kekurangan yang dijalankan oleh panitia pelaksana pertandingan dari PB Porprov, terutama kelengkapan data yang tidak pernah lengkap dan tidak dijalankan sesuai dengan Technical hand book (THB), termasuk data lengkap hasil pertandingan.

 

Salah satu cabor yang tidak dijalankan sesuai THB oleh Panpel Pertandingan yakni cabor Muaythai, akibatnya medali yang sudah didapat oleh atlet dari Kabupaten Kota peraih medali terancam dibatalkan, dan tidak dihitung dalam perolehan medali Porprov X Riau. Dimana Cabor Muaythai diikuti oleh 8 kabupaten kota, dengan mempertandingkan 18 nomor.

 

Wakil Ketua III KONI Riau Khairul Fahmi menerangkan polemik di Cabor Muaythai ini sudah terjadi sejak awal sebelum Porpov X Riau dimulai, polemik ini terjadi karena perdebatan kontingen Kabupaten Kampar dan juga Kuansing. Jika mengikuti sesuai aturan maka tidak akan terjadi polemik di cabor muathay.

 

"Persoalannya definisi atlet amatiran dan profesional, ditemukan indikasi atlet muaythai adalah atlet profesional. Dan mereka (Kuansing) memprotes hal ini dan tim Wasrah sudah menengahi. Dan panpel menjalankan tidak sesuai dengan apa yang ada dalam aturan,” ujar Fahmi, Jumat (18/11).

 

Dijelaskan Fahmi, pihaknya telah menjalani mediasi yang dilakukan oleh tim Wasrah berupa secara legal administrasi, dari kontingen Kampar yang dikatakan membawa atlet profesional sudah terjawab. Dan dari tim keabsahan semua yang menjadi persyaratan sudah dilengkapi.

 

"Dalam artian atlet yang diindikasikan atlet profesional tadi tidak terbukti, Wasrah juga sudah mengumpulkan seluruh peserta dan sudah menyepakati atlet yang mempunyai Id Card boleh bertanding," jelasnya.

 

Selanjutnya KONI dari kabupaten kota yang atletnya merasakan kekhawatiran atau ketakutan pada saat bertanding, dipersilahkan untuk menarik atletnya dari Cabor Muaythai. Selain itu pada saat pelaksanaan TM Panpel pertandingan tidak mengundang atlet dari Kabupaten Kampar, dan Kota Pekanbaru disalah satu nomor yang dipertandingkan. Hal ini juga menjadi permasalahan baru dari Cabor Muaythai di Porprov Riau.

 

"Itu yang di protes sehingga Kampar dan Pekanbaru merasa hak mereka dikangkangi dan lari dari kesepakatan yang sudah ditetapkan. Kami tim Wasrah tidak mempunyai hak untuk menghapuskan atau membatalkan pertandingan, yang bisa dilakukan Wasrah hanya mendorong PB Porpov X Riau, untuk bersikap atas setiap masalah yang ada,” jelasnya.

 

Untuk menyelesaikan polemik cabor muathay, pihaknya telah mengadakan ralat dengan Sekda Kuansing Dedi Sambudi, Sekda Kuansing berencana tidak menghitung jumlah medali yang sudah didapatkan oleh tiap-tiap kontingen. Selain itu KONI kabupaten dan kota yang merasa dirugikan untuk membuat surat protes yang dilayangkan ke dewan hakim Cabor.

 

"Sampai saat ini, tim Wasrah belum mendapatkan laporan. Maka inilah yang menjadi pangkal masalah di Muaythai, dan hasil rapat dengan Sekda Kuansing hasil dari Muaythai belum direkap. Tapi sampai sekarang belum liat actionnya, ini merupakan tupoksi Sekda bukan tanggungjawab dari tim Wasrah," tutupnya.

sumber;riau.harianhaluan

19 Nop 2022
Penulis : Kominfoss Kuansing

0 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Email anda tidak akan dipublikasikan. Kolom isian yang wajib diisi ditandai

PEROLEHAN MEDALI

KABUPATEN/KOTA bronze silver award POSISI
Bengkalis 94 76 90 1
Kuantan Singingi 82 69 73 2
Pekanbaru 55 62 65 3
Kampar 46 42 65 4
Siak 19 29 56 5
Pelalawan 14 14 27 6
Indragiri Hilir 13 15 38 7
Indragiri Hulu 13 10 34 8
Dumai 10 10 35 9
Rokan Hilir 7 16 19 10
Rokan Hulu 6 15 19 11
Kepulauan Meranti 2 1 1 12
twitbon UNDUH TWITBON